Pantes aja kalo banyak perokok yang nggak juga memutuskan untuk berhenti merokok. Padahal himbauan halus tentang bahaya rokok (yang jelas-jelas menakutkan) selalu ada di tiap bentuk promosi rokok dan bahkan di bungkus rokok itu sendiri. Belum lagi perda tentang larangan merokok yang mempersempit ruang gerak para perokok untuk merokok di tempat umum.

Ternyata, penelitian membuktikan kalau rokok menyebabkan kemunduran daya ingat dan daya pikir. Pantas saja kalau para perokok terkesan acuh tak acuh terhadap semua himbauan stop merokok. Setelah mereka melihat himbauan, mereka takut, lalu mereka lupa, dan akhirnya merokok lagi.

Rokok memang mempengaruhi performa otak. Salah satu kemungkinannya adalah semakin lama sel-sel otak kita semakin rentan terhadap ribuan komponen kimia yang bersifat racun dan oksidatif dalam asap rokok yang dikenal sebagai radikal bebas. Bahaya merokok sudah lama diungkapkan ada hubungannya dengan radikal bebas. Radikal bebas dibuat secara normal di dalam proses metabolisme tubuh, dan juga bisa berasal dari luar tubuh seperti sinar ultraviolet, sinar X dan radiasi lainnya, panas, merokok, alkohol, dan sejumlah polutan. Sementara kita tidak bisa menghentikan tubuh dalam memproduksi radikal bebas, kita bisa mencegah tubuh kita kemasukan radikal bebas dari luar. Dengan kata lain, hentikan merokok atau menjadi perokok pasif yaitu dengan tidak menghisap asap rokok orang lain.

Seperti dikutip ABCNews, penelitian yang dipimpin oleh Severine Sabia dari University College London’s Department of Epidemiology and Public Health mengamati data kesehatan dari 5.099 pria dan 2.137 wanita.

Untuk menilai hubungan kebiasaan perokok dengan penurunan kognitif, peneliti meninjau kembali laporan dengan menggunakan enam penilaian status merokok para partisipan selama 25 tahun dan tiga penilaian tes kognitif yang dikumpulkan selama 10 tahun.

Temuan yang dimuat dalam Archives of General Psychiatry menemukan perokok pria mengalami penurunan mental yang lebih cepat dibandingkan nonperokok.

Sementara perokok yang telah berhenti setidaknya selama 10 tahun sebelum penilaian pertama tes kognitif, masih menunjukkan adanya penurunan kognitif secara signifikan.

“Perokok pria berusia 50 tahun menunjukkan adanya penurunan kognitif yang sama seperti pria non perokok berusia 60 tahun,” papar Sabia.

Meskipun demikian, para peneliti tidak menemukan hubungan yang sama antara merokok dan penurunan fungsi kognitif pada wanita. Sabia menambahkan hal ini bisa saja terjadi karena wanita dalam kelompok usia ini lebih sedikit yang merokok dibandingkan pria.

“Hasil penelitian kami menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan kognitif, terutama pada pria yang berusia lebih tua,” ungkap peneliti.

Jadi gimana nih ? Mau terus ngerokok, mencoba ngurangin rokok, atau mau bergabung dengan 24 juta pria di dunia yang telah berhenti merokok?

Sumber:

Rokok bikin bodoh, masih merokok? Pikirkan baik-baik……..

http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1827830/rokok-ternyata-bikin-penggunanya-bodoh

About maryaqibtiy

I'm a girl. I had never been to school in Semarang State University majoring in mathematics S1. Currently, I work at Al Madina Islamic elementary school , as a math teacher..

Tinggalkan komentar